Sabtu, 30 Oktober 2010

PENYEBAB MEKANISME PENGENDALIANNYA
Munculnya gejala kerontokan bunga dan buah cabai biasanya ditanggapi petani dengan peggunaan bermacam pestisida dan pupuk mikro yang berlebihan dengan harapan rontok bunga dan buah segera berhenti. Tindakan tersebut selain membuang banyak biaya dan tidak mengurangi gejala rontok bunga dan buah, bahkan dapat menyebabkan kerusakan daun dan titik tumbuh tanaman. Tulisan ini mencoba menguraikan hal-hal yang menyebabkan rontok bunga dan buah cabai, mekanisme dan tindakan pengendalianya


Penyebab rontok bunga dan buah cabai
Tekanan atau stres lingkungan berupa suhu tinggi,kelembaban udara rendah,tingkat penyinaran rendah dan ketidak setimbangan nutrisi tanaman lebih sering menjadi penyebab rontoknya bunga dan buah cabai di bandingkan tekanan biotik seperti serangan hama dan penyakit.

Tekanan suhu
Suhu siang atau malam yang terbaik untuk keberhasilan pembentukan bunga dan buah adalah 21/16oC sampai 27/21oC. Peningkatan suhu siang / malam sampai 38/32oC mengakibatkan seluruh bunga yang muncul menjadi rontok. Perubahan suhu dari 38/32oC ke 16/10 oC pada saat pembungaan membuat keberhasilan pembentukan buah mencapai 100 persen.

Tekanan nauangan
Pengaruh tunggal naungan terhadap keberhasilan pembentukan buah juga telah dilaporkan. Pemberian naungan sepanjang musim dengan tingkat naungan 50 sampai 70 persen akan mengurangi jumlah bunga yang terbentuk dibanding dengan jumlah bunga yang terbentuk tanpa naungan, namun jumlah buah yang terbentuk tidak berbeda. Peningkatan naungan menjadi 80 persen mulai empat hari sebelum bunga mekar berpengaruh terhadap rontok bunga dan buah pada empat ruas pertama tanaman yang mencapai 60 persen, sedang tanaman yang tidak diberi naungan persentase bunga dan buah rontok hanya sebesar 24 persen.


Tekanan kelembaban udara
Kelembaban udara rendah menyebabkan penurunan potensial tekanan maksimum xylem daun (Mpa). Penurunan potensi tekanan xylm sampai –0.3 Mpa masih menghasilkan 60.45 persen bunga yang muncul berhasil menjadi buah. Penurunan potensial tekanan xylm sampai –1.5 Mpa menyebabkan penurunan keberhasilan pembentukan buah menjadi 51.45% dan penurunan potensial tekanan xylm sampai –2.7 menyebabkan kebersihan pembentukan buah tinggal 38.40 persen. Peningkatan kelembaban udara dapat dilakukan dengan penggenangan lahan. Namun penggenangan lebih dari 40 jam dapat menyebabkan tanaman menjadi layu.


Setatus nitrogen
Pengaruh nitrogen terhadap pembentukan buah cabai memang masih menjadi perdebatan. Status nitrogen yang rendah akan mengurangi pembentukan buah. Peningkatan aplikasi nitrogen akan meningkatkan jumlah dan hasil buah. Apabila tingkat aplikasi nitrogen ditingkatkan, jumlah buah malah akan menurun. Penurunan hasil buah cabai pada tingkat aplikasi N tinggi lebih disebabkan oleh kerusakan akibat larutan garam.

Jumlah buah
Pada kondisi yang menguntungkan hampir semua bunga pertama berhasil menjadi buah, selanjutnya beberapa bunga mulai dirontokkan. Selanjutnya pada waktu pembesaran buah, pertumbuhan vegetatif dan pembentukan bunga tertahan, baru setelah buah dari pembungaan pertama masak dan dipanen pertumbuhan vegetatif, pembungaan dan pembentukan buah berlangsung kembali. Demikian siklus ini berlangsung dalam masa hidup tanaman cabai. Apabila terjadi stress atau tekanan lingkungan baik suhu, kelembaban maupun keluarnya cahaya pada awal pembungaan maka siklus pembentukan buah menjadi tertunda. Siklus pembentukan dan perontokan bunga juga terjadi pada tanaman sayuran berbuah banyak lainnya seperti buncis, timun dan tomat.


Penyakit tanaman
Tanaman cabai tergolong tanaman yang peka oleh serangan CMV (Cucumber Mosaic Virus) yang selain ditandai oleh perubahan bentuk dan warna pada daun dan buah , juga menyebabkan tanaman kerdil dan penurunan jumlah buah yang terbentuk. Virus lain yang menyebabkan gejala serupa adalah PVY (Potatao Virus Y).

patogen jamur dan bakteri
Tidak ada jamur dan bakteri tertentu yang secara langsung mengakibatkan bunga dan buah cabai rontok. Bakteri Xantomonas compestris dan jamur Leveillula taurica keduanya menyebabkan daun yang terserang menjadi rontok.

Serangan hama
Seperti halnya jamur dan bakteri, tidak ditemukan serangga sebagai penyebab langsung rontoknya bunga dan buah cabai. Serangga penusuk dan pengisap Lygus linecolaris dilaporkan hanya menyebabkan rontok bunga dan buah pada tomat dan buncis.
Mekanisme Rontok Bunga dan Buah
Interaksi beberapa zat pengatur tumbuh yang dihasilkan dalam tanaman diduga kuat mengambil peran utama dalam rontok tidaknya bunga dan buah cabai. Daun yang masih muda dan kuncup bunga menghasilkan auksin dan zat pengatur tumbuh lain yang disalurkan pada tangkai daun dan tangkai bunga sehingga mencegah terbentuknya lapisan absisi .
Pada keadaan stress lingkungan atau akibat kerusakan jaringan karena serangan hama atau penyakit, daun atau kuncup bunga akan memproduksi lebih banyak etylen yang merupakan zat pengatur tumbuh berbentuk gas yang dapat mengurangi jumlah auxin yang diproduksi oleh daun dan kuncup bunga yang seharusnya disalurkan ke tangkai daun dan tangkai bunga sehingga mempercepat dibentuknya lapisan absisi ini antara batang dan tangkai daun dan bunga. Lapisan absisi merupakan lapisan gabus yang membentuk jaringan mati yang menyebabkan terputusnya saluran makanan dari batang ke buah atau daun sehingga daun dan buah / bunga akan jatuh (rontok).

pengendalian bunga dan buah rontok
Karena auksin hanya diproduksi di dalam tanaman maka untuk mensuplai kekurangan produksi auksin dapat digunakan auksin sintetik yaitu NAA (naphthalene-acetic acid). Tabel 1. Memberikan data tanam cabai dalam keadaan tertekan atau stress jumlah bunga yang rontok mencapai 80-83 persen. Pada aplikasi NAA mulai konsentrasi rendah 1 x 10-8 molar sudah dapat menurunkan tingkat kerontokan yang sangat nyata (dari 83 persen menjadi 39 persen dan dari 80 persen menjadi 69 persen). Aplikasi terbaik yang menghasilkan tingkat kerontokan 0-3 persen adalah konsentrasi 1 x 10-7 molar
Kesimpulan :

1.Penyebab utama rontok bunga dan buah cabai adalah tekanan lingkungan. Dari semua tekanan lingkungan yang telah dibahas diatas faktor tekanan suhu tinggi merupakan penyebab paling penting.
2.Kombinasi pengaruh temperatur tinggi dengan kekurangan air atau pengaruh naungan lebih sering terjadi di lapangan dibandingkan pengaruh masing-masing sebagai penyebab rontok bunga dan buah cabai.
3.Tanaman yang terserang penyakit berpengaruh tidak langsung pada rontok bunga dan buah. Tetapi cucumber mosaic virus (CMV) berpengaruh langsung.
4. Mekanisme hormonal tanaman terlibat dalam proses pembentukan lapisan absisi khusunya ethylene
.
5. Auksin sintetik dapat diaplikasikan untuk mengendalikan rontok bunga dan buah cabai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar